FASI : Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia
FORKI : Federasi Olahraga Karatedo Indonesia
GABSI : Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
IKASI : Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
IMI : Ikatan Motor Indonesia
IPSI : Ikatan PencakSilat Seluruh Indonesia
ISSI : Ikatan Sport Sepeda Indonesia
PABBSI : Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia
PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
PBI : Persatuan Bowling Indonesia
PBSI : Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia
PBVSI : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
PELTI : Persatuan Lawn Tenis Indonesia
PERBAKIN : Persatuan Menembak Indonesia
PERBASASI: Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia
PERBASI : Persatuan Basketball Seluruh Indonesia
PERCASI : Persatuan Catur Seluruh Indonesia
PERKEMI : Persatuan Kempo Indonesia
PERPANI : Persatuan Panahan Indonesia
PERTINA : Persatuan Tinju Amatir Indonesia
PERSANI : Persatuan Senam Indonesia
PERSERASI: Persatuan Sepakraga(sepak takraw)Seluruh Indonesia
PERSEROSI: Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia
PGI : Persatuan Golf Indonesia
PGSI : Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
PHSI : Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
PJSI : Persatuan Judo Seluruh Indonesia
POBSI : Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia
PORDASI : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
PORLASI : Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
PORTELASI: Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia
PSSI : Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
PRSI : Persatuan Renang Seluruh Indonesia
PTMSI : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
HOCKEY
Orang-orang Persia ,Yunani dan Roma sejak dulu kala telah diketahui memainkan bola dengan tongkat.Pada Kerameikos Athena di ketemukan relief yang berisikan orang membawa stik hockey.Kemudian perkembangan hockey dari jaman Persia, Yunani dan Roma ini sampai sekarang tidak diketahui.Selain bangsa-bangsa tersebut diatas ,bangsa-bangsa lain memainkan bola dengan tongkat. Juga seperti di Amerika Utara,dan Selatan mereka bermain bola dengan tongkat yang disebut "Chinny".
Perancis mengemukakan bahwa permainan Hockey terjadi dari permainan Crosse-nya,sedang Inggris mengemukakan bahwa permainan bandy mendasari permainan hockey.Istilah Inggris"Hockey" berkembang dari kata-kata perancis "hoquet" yang berarti tongkat yang bengkok.Tetapi ada juga teori yangn mengemukakan bahwa nama hockey terjadi dari kata-kata Inggris "hookeel".Peraturan yang pertama disusun di Inggris pada Tahun 1883.Tahun 1900 berdirilah International Hockey Board dengan penanggung jawab Hockey Assocition Inggris,Irlandia,Wales. Tahun 1924 di Perancis berdirilah Federasi Hockey dunia yang diberi nama Federation Internationale de Hockey.dengan nama F.I.H . Dan Tahun 1928 hockey mulai dipertandingkan pada Olympiade.
Field Hockey atau disingkat Hockey sudah dikenal di Indonesia sebelum perang dunia ke II yang di bawa oleh bangsa Belanda masuk ke Indonesia .Semula kaum penjajah yang gemar Hockey mendirikan perkumpulan-perkumpulan dan kemudian berkembang secara baik di kalangan belanda atau bangsa eropa yang lain. Hanya sejumlah bangsa Indonesia yang beruntung dapat diperkenankan ikut dalam perkumpulan-perkumpulan itu.Kemudian hockey di ajarkan disekolah-sekolah tingkat SLA terutama hanya diikuti bangsa Eropa di Indonesia.Juga kalangan ketentaraan hockey dapat berkembang .Di Jogjakarta ada perkumpulan hockey yang anggautanya terdiri dari para bangsawan. Pada Tahun 1951 hockey dimainkan dalam PON II di Jakarta Persatuan Hockey Seluruh Indonesia berdiri pada tahun 1954 dengan singkatan P.H.S.I.Sejak berdiri P.H.S.I ini barulah ada kegiatan hockey Indonesia mengikuti pertandingan-pertandingan international.
PERMAINAN BASEBALL
SEJARAH
Permainan baseball terjadi dari perpaduan antara permainan criket dan rounders,dimana kemudian berdasarkan atas kedua macam permainan itu terjadilah permainan baseball dalam bentuk yang masih sederhana.Baru pada tahun 1845,Alexander Cartwraight menyempurnakan dan menciptakan bentuk lapangan baseball yang berujud busur sangkar yang dipergunakan sampai sekarang ini.dengan demikian lahirlah permainan baseball yang sesungguhnya.
Alat-alat yang digunakan serta aturan makin lama makin disempurnakan.Kayu pemukul yang semula bagian atasnya datar diubah menjadi bulat,penjaga lapangan memakai Glove catcher(penangkap belakang) dilengkapi dengan pelindung muka (mask) pelindung dada(chest Protector) dan sebagainya.Demikian pula bola yang dibuat dari karet diubah dan disempurnakan dibuat dari gabus atau karet serta dibungkus dari kulit kuda.Baseball merupakan permainan nasional Amerika Serikat kemudian berkembang dan popular di Amerika Latin .Sedang di Asia populer di Filipina dan Jepang.Di Indonesia Belum begitu dikenal masyarakatkarena yang memainkan sebagian besar pelajar dan mahasiswa saja.Baseball pernah dipertandingkan di PON IV Makasar, Kemudian PON berikutnya tidak pernah lagi.Pada POM(pekan olahraga mahasiswa) permainan ini sudah pernah dipertandingkan POM II di Bandung,POM IV di Jogjakarta,POM V di Medan, dan terakhir di POM VII di Jakarta setelah itu tidak pernah lagi salah satu penyebab karena peralatan sulit di dapat di Indonesia umpama bola,glove dan bat/alat pemukul harus di datangkan dari luar negeri. Induk Organisasi Baseball di Indonesia PERBASASI kepanjangan dari Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1967.
Sejarah Tenis
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa saat ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Ternyata permainan ini diminati oleh rakyat setempat. Semenjak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara –negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola termasuk tenis. Majalah Inggris “Sporting Magazine” menamakan permainan ini sebagai ‘tenis lapangan’ (lawn tennis). Dalam buku “Book of Games and Sport”, yang diterbitkan pada tahun 1801, disebut sebagai “tenis panjang”. Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan ialah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr.Frederick Haynes, dan Dr.Arthur Tompkins pada tahun 1872. pada masa itu, tenis disebut sebagai Pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874, permainan tenis pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. dua tahun setelah itu kantornya dibuka di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875 , klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan Tenis di Amerika berkembang sangat pesat. Dari sanalah banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
Olahraga tenis merupakan bentuk olahraga yang dapat dimainkan secara perorangan maupun beregu, kecuali itu olahraga tennis dapat juga sebagai olahraga rekreasi ataupun hiburan. Olahraga tenis mempunyai banyak variasi bentuk pegangan maupun tatacara permainan. Bentuk pegangan dapat digunakan untuk servis, pukulan, maupun smash. Pada dasarnya ada empat macam grip atau pegangan :1. Pegangan Eastern,
2. Pegangan Continental,
3. Pegangan Western,
4. Pegangan dua tangan
Teknik Dasar Pukulan Forehand
Teknik pukulan dalam tenis ada beberapa jenis pukulan antara lain pukulan forehand, backhand. Pukulan forehand merupakan pukulan ayunan lengan sebelah kanan dengan posisi kaki kiri di depan. Sikap badan rileks.
Pukulan forehand dapat biasa juga dapat menggunakan sedikit putaran atau spin. Putaran dapat back spin ataupun top spin.
Ada beberapa petunjuk cara melakukan teknik dasar pukulan forehand :
1. Bagi pemula disarankan menggunakan pegangan eastern.
2. Bawalah raket ke belakang dengan memutar bahu kiri ke arah kanan hingga mengarah ke net.
3. Bentuk ayunan raket dianjurkan berupa elip atau bujur telur. Bagi pemula yang koordinasinya kurang baik, bisa dilakukan dengan sekedar lurus ke belakang (straight backswing ).
4. Bersama dengan memindahkan berat badan dari kaki belakang kekaki depan, ayunkanlah raket ke depan.
5. Titik temu bola dengan raket kurang lebih di depan ujung tapak kaki kiri.
6. Gerak lanjut diarahkan kesasaran dan berakhir di depan kiri atas bahu kiri.
Hasil pukulan dari petunjuk tersebut di atas adalah flat spin. Bila ayunan lebih turun ke bawah sehingga perkenaan snar dengan bola dari bawah dengan daun raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan top spin.
Teknik Dasar Pukulan Backhand
Berikut ini beberapa petunjuk cara melakukan pukulan backhand:
1. Pegangan yang digunakan adalah Eastern backhand.
2. Bawalah raket ke belakang dengan memutar bahu kanan ke arah kiri hingga mengarah sorong ke arah pagar samping kiri lapangan.
3. Sentuhkan ibu jari kanan yang membawa raket, pada jahitan celana.
4. Langkah kaki kanan ke depan.
5. Bersamaan dengan pemindahan berat badan dari belakang ke kaki depan, ayunlah raket ke depan.
6. Titik temu bola dengan raket lebih ke arah depan dari pada titik temu forehand.
7. Gerak lanjut diarahkan ke depan, sehingga raket tampak seolah-olah tegak di depan. Sikap akhir dari gerakan ini, kedudukan kedua bahu merupakan garis lurus mengarah sasaran.
Hasil pukulan dari petunjuk tersebut adalah flat spin.Bila ayunan raket lebih turun ke bawah sehingga perkenaan senar dengan bola dari bawah dengan daun raket atau kepala raket yang agak terbuka dan gerak
lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan Top Spin. Sebaliknya bila jalan raket dari atas ke bawah kemudian berlanjut ke depan atas maka akan menghasilkan Under Spin atau Sliced.
Teknik Dasar Pukulan Serve
Pukulan servis digunakan untuk memulainya pertandingan atau untuk mengawali permainan. Pukulan servis sangat diperlukan dalam permainan tenis, hal ini dapat menjadikan andalan dengan servis yang keras, baik dan akurat sedikit banyak akan berpengaruh pada pertandingan.
Ada beberapa cara petunjuk melakukan teknik dasar pukulan serve.
1. Pegangan yang digunakan adalah eastern atau continental, sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah lebih lebar dibandingkan dengan pegangan pada groundstroke.
2. Sikap siap dalam melakukan serve adalah :
a. Kaki kanan sejajar dengan garis belakang.
b. Kaki kiri membentuk sudut 45 derajat.
3. Cara melambungkan bola :
a. Bola jangan digenggam, melainkan dipegang dengan jari-jari.
b. Lambungkan bola dengan lengan selurus mungkin.
c. Tinggi lambungan lebih tinggi sedikit dari acungan raket lurus keatas.
Pokok Peraturan permainan sepak takraw:
1.Lapangan ; P:13,42m ; L : 6,10m bebas rintangan setinggi 7,32m garis batas tebal tidak boleh
lebih dari 3,8cm diukur dari dalam dan garis tengah tebalnya 3,8 cm
perempat lingkaran
jumlahnya nya ada 4 buah yang di buat pada kedua garis tengah dengan jari-jari 91 cm dan
tebal garis 3,8 cm . Perempat lingkaran ini adalah tempat untuk melambungkan bola kepada
pemain yang akan melakukan sepak mula ( servis ) lingkaran sepak mula dinuat pada
kedua bagian lapangan jari-jari 0,31m dan dibuat titik pusat berjarak 2,44m dari garis
belakang dan 3,05m dari garis sampingan .
2.Tiang
Dua tiang di pasang sebelah kiri dan kanan tinggi 1,55 m dari lantai penampang tiang 3,8 cm
jarak tiang dengan garis batas samping lapangan 31 cm
3.jaring atau net
terbuat dali nilon untuk membuat net petak lubang 4-5,3 cm panjang 6,71m Lebar 0,72m
dengan tinggi net 1,55m pada kedua tiang dan 1,524 tinggi net di tengah lapangan.
4.Bola terbuat dari rotan berlapis 9 atau 11 lilitan yang di anyam bulat lingkaran 41-43 cm
jumlah lubang 12 berat bola 160-180 gram
5.Pemain sepak takraw tiap regu terdiri atas 3 orang pemain apit kanan,apit kiri dan tekong
6.pergantian pemain hanya sekali pergantian pemain tiap regu
7.Pakaian pemain T shirt celana pendek bersepatu karet
8.Pemimpin pertandingan seorang wasit (official referee)dan wasit pembantu (service judge )
posisi saling berhadapan berseberangan dipinggir lapangan
Teknik-Teknik Dalam Sepak Takraw
Upaya untuk dapat bermain sepak takraw yang baik haruslah mengenal dan mampu menguasai ketrampilan yang baik tentang dasar bermain sepak takraw. Untuk itu atlet harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan sepak takraw.
Teknik dasar bermain sepak takraw menurut Ratinus Darwis :
1. Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamatkan serangan lawan.
2. Sepak Kuda (Sepak Kura)
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan dengan menggunakan kura kaki atau dengan punggung kaki. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, memainkan bola dengan usaha menyelamatkan bola dan mengambil bola yang rendah.
3. Sepak Cungkil
Sepak cungkil adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki (jari kaki). Digunakan untuk mengambil bola yang jauh, rendah dan bola-bola yang liar pantulan dari bloking.
4. Menapak
5. Sepak Simpuh atau Sepak Badek
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar. Digunakan untuk menyelamatkan bola dari pihak lawan dan mengontrol bola dalam usaha penyelamatan.
6. Main Kepala (heading)
Main Kepala (heading) adalah memainkan bola dengan kepala. Digunakan untuk menerima bola pertama dari pihak lawan, meyelamatkan bola dari serangan lawan.
7. Mendada
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selanjutnya.
8. Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola, digunakan untuk menahan, menerima dan menyelamatkan bola dari serangan lawan.
9. Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahankan dari serangan pihak lawan yang mendadak, dimana pihak pertahanan dalam keadaan terdesak dan dalam posisi yang kurang baik.
Teknik Khusus Sepak takraw
Teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah cara bermain sepak takraw, bagaiman permainan itu dimulai, apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan sehingga serangan itu mendapatkan hasil atau nilai bagi regunya. Adapun teknik khusus dalam permainan sepak takraw adalah :
1. Sepak Mula (Servis)
Sepak Mula (Servis) adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong kearah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw, karena point dapat dibuat oleh regu yang melakukan servis. Tujuan suatu servis hendaklah dipusatkan kepada pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur serangan yang mematikan dan sulit menerima bola oleh lawan.
2. Smash
Smash adalah pukulsn ysng utsms dslsm pnyerangan untuk mencapai usaha dalam kemenangan. Tuannya adalah mendapatkan point dari pihak lawan dan mematikan permainan lawan
3. Block ( Menahan )
Block atau menahan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan untuk menghalangi serangan dari lawan yang melakukan smsh. Tujuannya adalah menggagalkan serangan dari lawan untuk mendapatkan angka
PERATURAN 1
LAPANGAN
UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang : Minimal 25 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m
Maksimal 25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m
Maksimal 22 m
TANDA LAPANGAN
• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
• Lebar garis pembatas 8 cm.
• Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
DAERAH PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
• Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
• Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
TITIK PINALTI
• Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TITIK PINALTI KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TENDANGAN SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
DAERAH PERGANTIAN PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.
Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.
GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).
Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.
KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.
PERMUKAAN LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lan*** parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
KEPUTUSAN 2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
KEPUTUSAN 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN 4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.
PERATURAN 2
BOLA
KUALITAS DAN UKURAN
Bola harus :
• Berbentuk bulat.
• Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
• Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
• Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440 gram.
• Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).
PENGGANTIAN BOLA RUSAK
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
• Pertandingan dihentikan sementara.
• Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
• Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
• Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.
KEPUTUSAN 1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
KEPUTUSAN 2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dari ketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bola-bola yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.
Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan lainnya di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” atau Referensi “International Match Ball Standard”
Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masing-masing kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2, daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan melaksanakan pengujian tersebut.
Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya sendiri, maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti “Internasional Matchball Standard”.
Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.
PERATURAN 3
JUMLAH PEMAIN
PEMAIN
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.
Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
• Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.
• Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
• Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
• Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.
Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
• Permainan dihentikan.
• Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
• Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
• Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
• Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.
Jika pada saat pergantian pemain dilakukan, pemain pengganti masuk lapangan atau pemain pengganti meninggalkan lapangan dilakukan bukan dari tempat atau daerah pergantian pemain yang telah ditetapkan, maka:
• Permainan dihentikan.
• Pemain yang melanggar diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning.
Permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang terdekat dimana posisi bola berada ketika permainan dihentikan.
KEPUTUSAN 1
Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima orang pemain.
KEPUTUSAN 2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain (termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk seterusnya.
KEPUTUSAN 3
Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus selalu berlaku dengan yang wajar.
PERATURAN 4
PERLENGKAPAN PEMAIN
KESELAMATAN
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.
DASAR PERLENGKAPAN
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
• Seragam atau kostum.
• Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
• Kaos kaki.
• Pengaman kaki (shinguards).
• Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
SERAGAM ATAU KOSTUM
• Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
• Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.
Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.
PENGAMAN KAKI (Shinguards).
• Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
• Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
• Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
PENJAGA GAWANG
• Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
• Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari pemain lain serta wasit.
• Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
• Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar permainan (when the ball is out of play)
MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan pelanggaran.
• Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola berada ketika wasit hentikan permainan
KEPUTUSAN
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.
PERATURAN 5
WASIT
WEWENANG WASIT
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia meninggalkan lapangan tersebut.
KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT
• Memegang teguh Peraturan Permainan.
• Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi, jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran sebelumnya.
• Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan, termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan seusai pertandingan.
• Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang ditetapkan, tidak hadir.
• Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk campur tangan luar.
• Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan mengeluarkan pemain tersebut.
• Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berkepentingan masuk kedalam lapangan.
• Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari lapangan.
• Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya cidera ringan.
• Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan dari Peraturan No.2
KEPUTUSAN WASIT
Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.
KEPUTUSAN 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
KEPUTUSAN 2
Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
PERATURAN 6
WASIT KEDUA
TUGAS
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan Peraturan Permainan.
WASIT KEDUA
• Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap pelanggaran Peraturan.
• Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.
Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.
KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.
PERATURAN 7
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai (chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)
Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No.8 dengan:
• Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer) setelah tendangan permulaan (kick-off).
• Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam permainan.
• Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit menjatuhkan bola.
• Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
• Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain telah dikeluarkan (send off).
• Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang digunakan oleh wasit.
• Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim, memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim (Peraturan No.8)
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
WASIT KETIGA
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
• Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masing-masing pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah satu tim.
• Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
• Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
• Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat peringatan dan dikeluarkan.
• Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai permainan.
Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.
Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.
KEPUTUSAN 1
Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan pencatat waktu dan wasit ketiga.
KEPUTUSAN 2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer) yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu menghukum dua menit bagi empat pemain secara serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh masing-masing tim selama setiap babak permainan.
PERATURAN 8
LAMANYA PERTANDINGAN
PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:
• Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.
• Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
• Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
• Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) - yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
• Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
JARAK WAKTU ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
KEPUTUSAN DAN PENUGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.
PERATURAN 9
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN
PENDAHULUAN
Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada babak pertama pertandingan tersebut.
Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai pertandingan.
Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama untuk mulai pertandingan dibabak kedua.
Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat (bench), dan menyerang gawang lawan.
TENDANGAN Permulaan (Kick-off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
• Pada permulaan babak pertama pertandingan.
• Setelah gol tercetak/tercipta.
• Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
• Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika dilakukan.
• Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.
PROSEDUR
• Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri. Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari bola hingga bola sudah dalam permainan.
• Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
• Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
• Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola ditendang dan bergerak kearah depan.
• Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan oleh tim lainnya (tim lawannya)
PELANGGARAN DAN SANGSI
• Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran.
• Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut.
• Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak disebutkan dalam peraturan permainan.
PROSEDUR
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan ketika bola sudah menyentuh lapangan.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Bola dijatuhkan lagi/kembali..
• Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan (tanah).
• Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah, tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
• Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam daerah pinalti.
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran dilakukan/terjadi.
• Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
PERATURAN 10
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN
BOLA DILUAR PERMAINAN
Bola diluar permainan, jika :
• Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah menggelinding atau melayang.
• Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
• Bola menyentuh langit-langit.
BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
• Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang ke dalam lapangan.
• Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada didalam lapangan.
KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.
PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL
GOL MASUK GAWANG
Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.
TIM PEMENANG
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau seri.
PERATURAN DAN PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.
PERATURAN 12
KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
• Menendang atau mencoba menendang lawan.
• Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
• Menerjang lawan.
• Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
• Memukul atau mencoba memukul lawan.
• Mendorong lawan.
Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
• Memegang lawan.
• Meludah pada lawan.
• Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan.
• Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
• Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
• Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass).
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim.
• Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain:
• Bermain dengan cara yang membahayakan.
• Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan).
• Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
• Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
SANGSI DISIPLIN
Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para pemain atau para (pemain) cadangan.
Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.
PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
• Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
• Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi yang tidak baik.
• Tetap melanggar Peraturan Permainan.
• Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan.
• Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam, tendangan bebas atau tendangan gawang.
• Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian pemain.
• Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN DIKELUARKAN
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut :
• Pemain bermain sangat kasar.
• Pemain melakukan tindakan kasar.
• Meludah pada lawan atau orang lain.
• Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
• Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan pinalti.
• Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki.
• Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terakhir terjadi.
KEPUTUSAN - KEPUTUSAN
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan sebagai berikut :
• Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain kelimanya.
• Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
• Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang pemain lagi.
• Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
• Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa menambah jumlah pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini, pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.
3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).
PERATURAN 13
TENDANGAN BEBAS
TENDANGAN BEBAS
Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak langsung.
Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
POSISI TENDANGAN BEBAS
• Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada tidak kurang banyak 5 m dari bola sampai bola dalam permainan.(until it is in play)
• Bola kembali berada dalam permainan setelah bola ditendang, disentuh/tersentuh atau dimainkan oleh pemain lain.
• Ketika tim bertahan laksanakan tendangan bebas dari dalam daerah pinalti sendiri, semua pemain lawan harus berada di luar daerah pinalti. Bola dalam permainan segera setelah meninggalkan keluar daerah penalti.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, posisi lawan berada lebih dekat dengan bola dari jarak yang ditentukan maka:
• Tendangan bebas dilakukan ulang (diulang).
Jika setelah bola berada dalam permainan, penendang menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.(from the place where the infringement)
Jika tendangan bebas dilakukan lebih dari 4 detik maka:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
TANDA ISYARAT DARI WASIT
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Wasit menunjuk pada satu lengannya secara horizontal, menunjuk arah tendangan yang akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran yang dihitung sebagai kesalahan yang diakumulasikan, wasit menunjuk kearah posisi terjadinya pelanggaran, sementara jari lainnya memberi isyarat kepada wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya agar mengetahui bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan menaikkan tangan diatas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya dengan posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah menyentuh/disentuh pemain lain atau keluar lapangan permainan.
PERATURAN 14
PELANGGARAN YANG DIAKUMULASIKAN
PELANGGARAN TERAKUMULASI
• Hukuman tersebut dilakukan dengan memberikan tendangan bebas langsung seperti disebutkan dalam Peraturan No.12.
• Lima kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing tim diakumulasikan dibabak pertama dan dicatat dalam ringkasan pertandingan.
POSISI TENDANGAN BEBAS
Untuk kumpulan lima jenis pelanggaran pertama dicatat oleh kedua tim di setiap babaknya:
• Para pemain dari tim lawan boleh membentuk dinding untuk mempertahankan tendangan bebas.
• Seluruh pemain lawan harus berada tidak kurang berjarak 5 meter dari bola, sampai bola dalam permainan.
• Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.
Pada permulaan dari terjadinya pelanggaran akumulasi yang keenam dicatat untuk kedua tim pada setiap babak:
• Para pemain tim lawan tidak boleh membentuk dinding (untuk mempertahankan tendangan bebas yang diberikan akibat Pelanggaran keenam).
• Pemain yang melakukan tendangan bebas harus diidentifikasi dengan baik dan jelas.
• Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dengan tidak kurang jarak 5 meter dari bola.
• Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar dengan bola dan paralel dengan garis gawang, dan diluar daerah pinalti. Mereka harus berjarak tidak kurang 5 meter dari bola dan tidak boleh mengganggu pemain yang akan melakukan tendangan bebas. Tidak boleh ada pemain lain yang boleh melewati barisannya yang sejajar dengan posisi bola (tidak boleh melewati garis imajiner) sampai bola telah disentuh atau dimainkan.
PROSEDUR
untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi selanjutnya
• Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang bola dengan tujuan mencetak gol dan tidak boleh mengoper bola kepada pemain kawan satu timnya
• Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga gawang, atau telah memantul pada tiang gawang atau palang gawang atau telah meninggalkan lapangan (yang dimaksud keluar lapangan).
• Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti kedua. Seperti yang telah di jelaskan pada peraturan No.1. Tendangan bebas dilakukan sesuai dengan ketentuan “Posisi dari tendangan bebas”.
• Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
• Tambahan untuk perpanjangan waktu harus diberikan untuk sebuah tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap permainan.
• Jika permainan masuk kedalam waktu tambahan, maka semua pelanggaran yang telah diakumulasikan dari babak kedua pertandingan, tetap berlanjut untuk diakumulasikan kedalam waktu tambahan.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim bertahan melanggar terhadap peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang jika gol tercipta.
Jika pemain dari tim yang sama yang melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua:
• Tendangan diulang jika gol tercipta.
• Jika gol tidak tercipta, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung diberikan tim lawan, dilaksanakan dari tempat bola berada ketika pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar peraturan tendangan dari titik pinalti kedua, ini setelah bola dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi kecuali kejadian ini terjadi didalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini tendangan bebas langsung dilakukan dari garis daerah pinalti pada saat tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini:
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh / ditendang ke depan.
• Tendangan bebas diulang.
Jika bola mantul ke dalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
• Wasit hentikan permainan (sementara);
• Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (=dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda) .
PERATURAN 15
TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, di dalam daerah pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti.
Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode perpanjangan waktu.
POSISI BOLA DAN PARA PEMAIN
Bola :
• Bola ditempatkan di titik pinalti.
Pemain yang mengambil tendangan pinalti:
• Teridentifikasi dengan benar
Penjaga gawang tim bertahan:
• Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap ke penendang, diantara kedua tiang gawang, di bawah palang gawang hingga bola telah ditendang.
Posisi pemain lain selain penendang:
• Tetap berada didalam lapangan.
• Diluar daerah pinalti
• Dibelakang atau di samping titik pinalti.
• Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.
PROSEDUR
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke arah depan.
• Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak boleh memainkan bola untuk kedua kali hingga bola disentuh/menyentuh pemain lainnya.
• Bola dalam permainan dan setelah bola ditendang dan bergerak kearah depan.
Ketika dilakukan tendangan pinalti terjadi selama pertandingan normal dilakukan atau dengan waktu perpanjangan baik setengah babak maupun penuh, untuk melakukan tendangan pinalti atau tendangan pinalti diulang, sebuah gol diberikan atau dikatakan sah jika sudah melewati kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang.
• Bola menyentuh salah satu tiang gawang, atau kedua tiang gawang atau palang gawang dan atau penjaga gawang.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar peraturan ini :
• Tendangan diulang, jika tidak tercipta gol.
• Tendangan tidak diulang, jika tendangan tercipta gol.
Jika rekan tim pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan ini maka :
• Tendangan diulang, jika tercipta gol.
• Jika tidak teripta gol, wasit hentikan permainan dan memulai kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim bertahan, dilaksanakan dari tempat dimana bola berada (saat itu) ketika pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan tendangan pinalti ini, setelah bola berada dalam permainan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali tendangan terjadi didalam daerah pinalti, yang mana tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang melakukan pelanggaran dari peraturan ini :
• Tendangan pinalti diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh/ditendang ke depan :
• Tendangan diulang.
Jika bola mantul kedalam permainan dari penjaga gawang, dari palang gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu (benda):
wasit hentikan permainan (sementara).
Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (dropped ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda).
PERATURAN 16
TENDANGAN KEDALAM
Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
• Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di udara atau menyentuh langit-langit.
• Di tempat persilangan garis samping lapangan.
• Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.
POSISI BOLA DAN PEMAIN
BOLA
• Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping).
• Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.
Pemain mengambil tendangan kedalam:
• Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas lapangan.
Pemain dari tim yang bertahan:
• Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana dilakukannya tendangan kedalam.
PROSEDUR
• Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.
• Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak boleh memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh/ disentuh pemain lainnya.
• Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang atau disentuh.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika:
• Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukandari daerah pinalti dan dilaksanakan pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika:
• Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.
• Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana bola melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)
• Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai dari saat pemain menempatkan bola hingga melakukan tendangan.
• Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.
PERATURAN 17
PEMBERSIHAN GOL
Pembersihan gol adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat dikatakan sah apabila gol dilaksanakan melalui ditendang atau dilempar langsung dari gawang oleh penjaga gawang.
Pembersihan gol diberikan jika :
• Keseluruhan bola telah disentuh oleh pemain dari tim penyerang, telah melewati garis gawang, apakah menggelinding di tanah atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai Peraturan No. 11.
PROSEDUR
• Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh penjaga gawang dari tim bertahan.
• Para pemain lawan harus tetap berada diluar daerah pinalti sampai bola berada dalam permainan.
• Penjaga gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan.
• Bola dalam permainan ketika bola tersebut dilempar langsung keluar dari daerah pinalti.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika bola tidak dilempar langsung keluar daerah pinalti:
• Pembersihan gol diulang.
Jika bola sudah dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut terjadi didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Setelah bola berada dalam permainan, penjaga gawang menerimanya kembali dari rekan tim:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pembersihan gol dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik oleh penjaga gawang yang memegang bola:
• Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dilaksanakan dari garis daerah penalti pada tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
PERATURAN 18
TENDANGAN SUDUT
Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan.
Tendangan Sudut diberikan apabila:
• Keseluruhan bagian dari bola, telah menyentuh seorang dari pemain bertahan melewati garis gawang, baik mengelinding di tanah permukaan atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai dengan Peraturan No.11.
Prosedur
• Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
• Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola.
• Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang yang mendapat tendangan sudut.
• Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau disentuh dan keluar dari daerah tendangan sudut.
• Penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut disentuh/ tersentuh pemain lain.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung dapat dilaksanakan oleh tim lawan, jika:
• Pemain yang melaksanakan tendangan sudut memainkan bola kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan pemain tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
• Tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
• Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.
Untuk pelanggaran lainnya :
• Tendangan sudut diulangi.
PROSEDUR UNTUK MENENTUKAN PEMENANG PERTANDINGAN
Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk menentukan tim pemenang, apabila peraturan kompetisi mengisyaratkan harus ada tim pemenang setelah pertandingan berakhir dengan seri.
PENAMBAHAN WAKTU
Waktu tambahan terdiri dari dua waktu yang sama yaitu lima menit setelah waktu istirahat selama lima menit. Jika tidak ada gol yang dicetak selama dua babak dari penambahan waktu tersebut dan nilai akhir tetap berimbang, maka pertandingan ditentukan melalui tendangan dari titik pinalti.
PROSEDUR TENDANGAN DARI TITIK PINALTI
• Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan dari titik pinalti.
• Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan lemparan koin tersebut memutuskan melaksanakan tendangan pertama ataukah yang kedua.
• Wasit dan pencatat waktu mencatat tendangan yang dilakukan.
• Masing-masing tim melakukan lima tendangan dari titik pinalti.
• Tendangan dilakukan secara bergantian oleh kedua tim.
• Jika sebelum tendangan kelima kali dilakukan, salah satu tim telah unggul dan tak mungkin terkejar, maka sisa tendangan tidak perlu dilakukan.
• Setelah kedua tim melakukan lima tendangan dan hasil angka akhir sama maka, tendangan dilanjutkan dengan cara yang sama, sampai dengan salah satu tim ada yang unggul dari jumlah pemain penendang yang sama, semua pemain dan (pemain) cadangan dapat dipilih untuk melaksanakan tendangan dari titik pinalti.
• Setiap tendangan dari titik pinalti dilaksanakan oleh pemain yang berbeda. Tendangan yang kedua dapat dilakukan setelah semua pemain telah mendapatkan gilirannya.
• Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan dapat menggantikan posisi penjaga gawang dalam setiap saat selama pelaksanaan tendangan dari titik pinalti dilakukan.
• Hanya pemain yang telah ditunjuk sebagai penendang dari titik pinalti dan petugas pertandingan saja yang boleh tetap berada didalam lapangan.
• Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk laksanakan tendangan dan dua penjaga gawang, harus tetap didalam lapangan permainan dan berada di setengah lapangan dari arah yang berlawanan.
• Kecuali ditentukan lain, peraturan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Internasional berlaku juga untuk tendangan dari titik pinalti.
• Pada saat setelah pertandingan selesai, jika jumlah pemain salah satu tim melebihi jumlah pemain lawannya maka, tim dengan jumlah pemain lebih tersebut harus mengurangi jumlah pemainnya hingga jumlah keduanya sama. Nama dan jumlah yang tidak ikut serta harus dilaporkan kepada wasit. Kapten tim bertanggung jawab akan hal ini.
• Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus sudah memastikan bahwa pemain yang sudah ditunjuk saja yang berhak melakukan tendangan dari titik pinalti dan tetap berada didalam lapangan untuk melakukan tendangan itu.